Sejarah

Program Studi Bahasa dan Budaya Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran berdiri pada tahun 1963. Penanda tanganan SK pendirian terjadi pada tahun 2007 dengan nomor SK pendirian dan izin operasional tertanggal 30 April 2001 dengan nomor SK 146/DIKTI/Kep/2007. Sedangkan SK pendirian PS bernomor 108/DIKTI/Kep/2007. Program Studi ini mengalami beberapa kali perubahan penamaan sesuai dengan program yang berlaku di lembaga yang menaunginya.

Tahun 1980 bernama jurusan Asia Timur kemudian berubah menjadi program Studi Sastra dan Bahasa Jepang di bawah naungan Fakultas Sastra. Dan sejak tahun 2012 bernama Program Studi Sastra Jepang yang berada dalam naungan Fakultas Ilmu Budaya. Program Studi ini merupakan salah satu program Sastra Asing di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran yang berlokasi di Jl. Raya Bandung – Sumedang Km.21 Jatinangor Kabupaten Sumedang. Kemudian, pada tahun ini berubah menjadi Program Studi Bahasa dan Budaya Jepang.

Program studi ini memiliki empat bidang penjurusan khusus yakni linguistik; sastra; terjemahan; dan budaya. Keempat penjurusan tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat lebih mengembangkan minatnya secara lebih khusus terhadap bahasa dan budaya Jepang yang dipelajari. Studi Bahasa dan Budaya Jepang memiliki pengajar yang berkompeten yang merupakan lulusan S2, S3, serta native speaker bahasa Jepang.

Di program studi bahasa dan budaya Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran ini, menawarkan mata kuliah yang dapat membuat mahasiswa dapat berbahasa Jepang dengan baik dan benar serta mengenal budaya Jepang lebih dalam. Tidak hanya itu, terdapat pula mata kuliah pengembangan yang nantinya berguna bagi para lulusan agar dapat berkompetensi di masyarakat nantinya seperti Etika Bisnis Jepang, Guiding, IT, dan Pengajaran Bahasa Jepang.(lingkungan-belajar)